Jumat, 24 Maret 2017

Teori Akuntansi

💸Perekayasaan Pelaporan Keuangan💸


Welcome to my blog😀😀

Nah, dalam coretan blog kali ini, saya akan sedikit membahas mengenai Perekayasaan Laporan Keuangan. Dimana dalam perkembangan akuntansi sendiri telah diimbangi dengan teknologi yang dapat memudahkan pengguna untuk melakukan suatu perekayasaan pelaporan keuangan negara, hal ini bertujuan untuk mengalokasi sumber daya secara efektif dan efisien serta menyediakan informasi keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomik dan soasial.
Perekayasaan pelaporan keuangan harus dilakukan secara seksama untuk pengendalian alokasi sumber daya secara automatis. Pengendalian secara otomatis ini yaitu dengan menerapkan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Perekayasaan ini yaitu dengan mengaplikasikan atau menerapkan ideologi , teori, konsep dasar, serta teknologi guna mencapai tujuan negara dengan mempertimbangkan faktor soasial, ekonomi, politik serta budaya. Sebagai hasil dari perekayasaan akuntansi, pelaporan keuangan merupakan gambaran mengenai bagaimana informasi keuangan dapat disediakan dan dilaporkan.

Siapa pelaku perekayasaan?😱
Perekayasaan pelaporan keuangan ini dilakukan oleh pihak yang memiliki wewenang di tingkat nasional dan memiliki wawasan mengenai teori akuntansi yang kuat, karena perekayasaan ini akan berdampak luas dan memiliki jangka yang panjang.

Aspek Sematik dalam Perekayasaan
Dilihat dari segi sematik, perekayasaan pelaporan keuangan berhubungan dengan proses untuk menentukan kegiatan fisis operasi perusahaan yang disimbolkan dalam elemen-elemen statemen keuangan. Elemen atau objek tersebut harus diukur secara finansial sehingga menghasilkan bahan akuntansi. Bahan tersebut yang akan menentukan besar-kecilnya (magnitude) suatu objek, statemen sematik yang ditunjukkan oleh elemen (objects), besar-kecilnya elemen (size), dan hubungan antar elememen (relationship).

Proses Seksama
Untuk menghasilkan suatu dokumen yang resmi proses perekayasaan harus melalui tahap-tahap dan prosedur sebagai berikut:
1.     Mengevaluasi masalah
2.    Mengadakan riset dan analisis
3.    Menyusun memorandum diskusi
4.    Bertukar pendapat
5.    Mempertimbangkan hasil memorandum diskusi
6.    Menerbitkan draf awal standar atau Exposture Draf (ED)
7.    Menganalisis tanggapan terhadap ED
8.    Keputusan penerbitan (jadi atau tidak)
9.    Penerbitan statemen.

Kerangka Konseptual
Sebagai suatu dokumen yang resmi, hasil dari suatu perekayasaan yang dituangkan dalam satu kerangka konseptual. Kerangka konseptual sebagai konstitusi dijadikan landasan untuk memecahkan suatu masalah dalam akuntansi.
·         Model kerangka konseptual FASB
1.     Tujuan pelaporan keuangan
2.    Kriteria kualitas informasi
3.    Elemen atau objek statemen keuangan
4.    Pengukuran dan pengakuan

Aspek Kependidikan
Dalam kerangka konseptualnya FASB melibatkan deskripsi, argumen dan penalaran yang rinci dalam setiap penjelasan konsep. Penalaran dan argumen ini untuk kemudian membentuk suatu pengetahuan atau teori deduktif-normatif.


Nah, dari materi yang telah dibahas di atas dapat kita ketahui bahwa terdapat tiga pengertian penting dan saling berhubungan  yaitu mengenai perbedaan dari prinsip akuntansi, standar akuntansi, dan Prinsis Akuntansi Berterima Umum (PABU). Mari kita bahas satu persatu mengenai perbedaan ketiganya.
Pertama, mengenai prinsip akuntansi yaitu suatu ideologi, gagasan, asumsi, postulat, prosedur, metode, dan teknik akuntansi teoritis maupun praktis yang berfungsi sebagai pengetahuan.
Kedua, mengenai standar akuntansi yaitu konsep, prinsip, metode dan teknik yang dipilih dan diberlakukan dalam suatu negara dan dijadikan suatu dokumen resmi untuk kemudian digunakan sebagai pedoman utama dalam praktik akuntansi.
Ketiga, mengenai PABU atau Prinsis Akuntansi Berterima Umum yang merupakan suatu kerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumber-sumber lain yang mendukungnya. PABU memberikan pedoman mengenai definisi, pengukuran, penilaian, penyajian, dan pengungkapan objek, atau elemen. Berikut kita bahas lebih lanjut mengenai PABU:

Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU)
Dalam akuntansi tidak semua perlakuan dapat diatur langsung dengan standar akuntansi, PABU hadir sebagai pedoman dalam penjabaran bentuk standar akuntansi objek atau elemen. Karena PABU merupakan kerangka pedoman yang dapat menentukan perlakuan akuntansi yang tepat (wajar) dalam suatu lingkungan akuntansi (negara).

Isi PABU sebagai Kerangka Pedoman
PABU sebagai kerangka pedoman dalam akuntansi berisikan mengenai komponen-komponen yang tersusun secara sistematis atas dasar tingkat konseptual. PABU mengalami perkembangan sesuai dengan kebutuhan praktik dan profesi. PABU dideskripsikan sebagai kerangka pedoman yang sesuai dengan lingkup yang diharapkan sehingga muncul berbagai versi PABU, diantaranya yaitu:
·         PABU Versi APB
·         PABU Versi Rubin
·         PABU Versi SAS No. 69
·         PABU Versi SPAP.

😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇

Tidak ada komentar:

Posting Komentar