💸Perekayasaan
Pelaporan Keuangan💸
Welcome to my blog😀😀
Nah,
dalam coretan blog kali ini, saya akan sedikit membahas mengenai Perekayasaan
Laporan Keuangan. Dimana dalam perkembangan akuntansi sendiri telah diimbangi
dengan teknologi yang dapat memudahkan pengguna untuk melakukan suatu
perekayasaan pelaporan keuangan negara, hal ini bertujuan untuk mengalokasi
sumber daya secara efektif dan efisien serta menyediakan informasi keuangan
sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomik dan soasial.
Perekayasaan
pelaporan keuangan harus dilakukan secara seksama untuk pengendalian alokasi
sumber daya secara automatis. Pengendalian secara otomatis ini yaitu dengan
menerapkan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Perekayasaan ini yaitu
dengan mengaplikasikan atau menerapkan ideologi , teori, konsep dasar, serta
teknologi guna mencapai tujuan negara dengan mempertimbangkan faktor soasial,
ekonomi, politik serta budaya. Sebagai hasil dari perekayasaan akuntansi,
pelaporan keuangan merupakan gambaran mengenai bagaimana informasi keuangan
dapat disediakan dan dilaporkan.
Siapa
pelaku perekayasaan?😱
Perekayasaan
pelaporan keuangan ini dilakukan oleh pihak yang memiliki wewenang di tingkat
nasional dan memiliki wawasan mengenai teori akuntansi yang kuat, karena
perekayasaan ini akan berdampak luas dan memiliki jangka yang panjang.
Aspek
Sematik dalam Perekayasaan
Dilihat
dari segi sematik, perekayasaan pelaporan keuangan berhubungan dengan proses
untuk menentukan kegiatan fisis operasi perusahaan yang disimbolkan dalam elemen-elemen
statemen keuangan. Elemen atau objek tersebut harus diukur secara finansial sehingga
menghasilkan bahan akuntansi. Bahan tersebut yang akan menentukan besar-kecilnya
(magnitude) suatu objek, statemen sematik yang ditunjukkan oleh elemen
(objects), besar-kecilnya elemen (size), dan hubungan antar elememen
(relationship).
Proses
Seksama
Untuk
menghasilkan suatu dokumen yang resmi proses perekayasaan harus melalui
tahap-tahap dan prosedur sebagai berikut:
1. Mengevaluasi
masalah
2. Mengadakan
riset dan analisis
3. Menyusun
memorandum diskusi
4. Bertukar
pendapat
5. Mempertimbangkan
hasil memorandum diskusi
6. Menerbitkan
draf awal standar atau Exposture Draf (ED)
7. Menganalisis
tanggapan terhadap ED
8. Keputusan
penerbitan (jadi atau tidak)
9. Penerbitan
statemen.
Kerangka
Konseptual
Sebagai
suatu dokumen yang resmi, hasil dari suatu perekayasaan yang dituangkan dalam
satu kerangka konseptual. Kerangka konseptual sebagai konstitusi dijadikan
landasan untuk memecahkan suatu masalah dalam akuntansi.
·
Model kerangka konseptual FASB
1.
Tujuan pelaporan keuangan
2.
Kriteria kualitas informasi
3.
Elemen atau objek statemen keuangan
4.
Pengukuran dan pengakuan
Aspek
Kependidikan
Dalam
kerangka konseptualnya FASB melibatkan deskripsi, argumen dan penalaran yang
rinci dalam setiap penjelasan konsep. Penalaran dan argumen ini untuk kemudian
membentuk suatu pengetahuan atau teori deduktif-normatif.
Nah, dari
materi yang telah dibahas di atas dapat kita ketahui bahwa terdapat tiga
pengertian penting dan saling berhubungan
yaitu mengenai perbedaan dari prinsip
akuntansi, standar akuntansi, dan Prinsis Akuntansi Berterima Umum (PABU).
Mari kita bahas satu persatu mengenai perbedaan ketiganya.
Pertama,
mengenai prinsip akuntansi yaitu suatu ideologi, gagasan, asumsi, postulat,
prosedur, metode, dan teknik akuntansi teoritis maupun praktis yang berfungsi
sebagai pengetahuan.
Kedua,
mengenai standar akuntansi yaitu konsep, prinsip, metode dan teknik yang
dipilih dan diberlakukan dalam suatu negara dan dijadikan suatu dokumen resmi
untuk kemudian digunakan sebagai pedoman utama dalam praktik akuntansi.
Ketiga, mengenai
PABU atau Prinsis Akuntansi Berterima Umum yang merupakan suatu kerangka
pedoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumber-sumber lain yang
mendukungnya. PABU memberikan pedoman mengenai definisi, pengukuran, penilaian,
penyajian, dan pengungkapan objek, atau elemen. Berikut kita bahas lebih lanjut
mengenai PABU:
Prinsip
Akuntansi Berterima Umum (PABU)
Dalam
akuntansi tidak semua perlakuan dapat diatur langsung dengan standar akuntansi, PABU hadir sebagai pedoman dalam
penjabaran bentuk standar akuntansi objek atau elemen. Karena PABU merupakan
kerangka pedoman yang dapat menentukan perlakuan akuntansi yang tepat (wajar)
dalam suatu lingkungan akuntansi (negara).
Isi
PABU sebagai Kerangka Pedoman
PABU
sebagai kerangka pedoman dalam akuntansi berisikan mengenai komponen-komponen
yang tersusun secara sistematis atas dasar tingkat konseptual. PABU mengalami
perkembangan sesuai dengan kebutuhan praktik dan profesi. PABU dideskripsikan
sebagai kerangka pedoman yang sesuai dengan lingkup yang diharapkan sehingga
muncul berbagai versi PABU, diantaranya yaitu:
·
PABU Versi APB
·
PABU Versi Rubin
·
PABU Versi SAS No. 69
·
PABU Versi SPAP.
😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇
Tidak ada komentar:
Posting Komentar