Sabtu, 01 April 2017

RERANGKA KONSEPTUAL-SUATU MODELπŸ‘΄



Apa menu pembahasan kita kali ini?😊
Yaaaps yaitu mengenai materi teori akuntansi rerangka konseptual-suatu model.

Telah dibahas dalam postingan blog sebelumnya mengenai perekayasaan laporan keuangan yang dilakukan dan bertujuan guna mengalokasi sumber daya secara efektif dan efisien. Nah, Pada postingan kali ini kita akan membahas mengenai rerangka konseptual-suatu model. Jadi, apa hubungan perekayasaan laporan keuangan dengan rerangka konseptual?
Dengan adanya perekayasaan maka akan muncul suatu kerangka konseptual karena rerangka konseptual merupakan bentuk atau hasil yang didapatkan dari suatu perekayasaan guna dijadikan sebagai landasan atau acuan dalam memecahkan suatu masalah dalam akuntansi. Rerangka konseptual sendiri memiliki banyak versi, salah satunya yaitu kerangka konseptual versi FASB (Financial Accounting Standards Board) yang memiliki empat komponen yaitu: tujuan pelaporan keuangan, karakteristik kualitas informasi, elemen statemen keuangan, dan pengukuran serta pengakuan.
Setiap rerangka konseptual pastinya memiliki suatu tujuan utama yang dijadikan sebagai sebuah prioritas, salah satunya yaitu tujuan dari rerangka konseptual FASB ini yang lebih menekankan kepada tujuan fungsional akuntansi, dimana dalam rerangka ini FASB  lebih mengarah kepada investor dan kreditor karena rerangka ini disusun untuk lebih mengutamakan pencapaian tujuan ekonomik nasional.  
Selain rerangka konseptual, pelaporan keuangan sebagai landasan yang paling penting dalam penyusunan suatu rerangka konseptual juga memiliki beberapa tujuan diantaranya yaitu pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat, dapat membantu pengguna dalam memecahkan suatu masalah, dan menyediakan informasi mengenai sumber daya ekonomik. Selain itu terdapat pula tujuan utama dari pelaporan keuangan organisasi nonbisnis yaitu pelaporan keuangan organisasi nonbisnis harus menyediakan informasi mengenai alokasi dana dan penggunaan dana oleh organisasi tersebut.
Sebagai suatu pedoman yang dijadikan acuan bagi penyusun standar akuntansi, rerangka konseptual tentunya memiliki kriteria tersendiri. Kriteria atau karakteristik kualitatif yang terkadung dalam rerangka konseptual ini sangat erat hubungannya dengan kebermanfaatan, maksudnya yaitu apakah informasi dari suatu objek bermanfaat bagi pengambilan keputusan? Nah ini harus ditentukan secara kualitatif karena berhubungan dengan keputusan dan keyakinan pengguna atas informasi tersebut.
Mengacu dari tujuan pelaporan keuangan, terdapat elemen-elemen keuangan yang merupakan bahan pembentuk informasi sematik yang terkandung dalam statemen keuangan. elemen itu berupa element (object), ukuran (size), dan hubungan (relationship). Terdapat perbedaan mengenai pelaporan keuangan dan statment keuangan, dimana keduanya memiliki tujuan yang sama namun dalam lingkup yang berbeda.
Salah satu komponen yang terdapat dalam rerangka konseptual yaitu mengenai pengakuan dan pengukuran akuntansi, dimana di dalamnya membahas mengenai nilai sekarang (present value) yang dapat dihitung dengan rumus =1/(1+i)n dan nilai wajar (fair value).  
Dalam perkembangannya, rerangka konseptual banyak mengalami peningkatan. Terlebih mengenai rerangka konseptual FASB yang dianggap sebagai salah satu model atau acuan yang dapat digunakan sebagai pedoman, landasan, dan bahkan dapat diadobsi serta dimodifikasi guna mengembangkan rerangka konseptual dalam lingkungan yang baru. Tak heran jika rerangka konseptual FASB ini memiliki pengaruh terghadap model-model yang terus dikembangkan dan bahkan terdapat banyak model-model rerangka konseptual yang mirip dengan FASB. 

πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’˜πŸ’˜πŸ’˜πŸ’˜πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’“πŸ’“πŸ’“

Tidak ada komentar:

Posting Komentar