Jumat, 07 April 2017

Konsep Dasar


Berbicara mengenai konsep, pastinya semua hal yang berkaitan dengan edukasi atau pengetahuan memiliki konsepnya sendiri. Dalam catatan blog kali ini akan membahas mengenai konsep yang dijadikan sebagai dasar atau sering disebut sebagai konsep dasar. Dalam ilmu akuntansi, konsep dasar berfungsi dalam melandasi suatu penalaran dalam melakukan perekayasaan pelaporan keuangan.

Misalnya, IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) yang mengadopsi kerangka konseptual IASC sehingga konsep dasar yang dianut oleh IAI juga mengikuti IASC. Konsep dalam pandangan lain juga dijelaskan oleh Paul Grady yang menganggap bahwa konsep dasar merupakan sesuatu yang mendasari kualitas kebermanfaatan dan keterandalan informasi akuntansi atau sebagai keterbatasan yang terdapat pada suatu statemen keuangan.

Dalam bukunya ©Suwardjono dijelaskan pula mengenai konsep kesatuan usaha dimana konsep ini menyatakan bahwa suatu perusahaan dianggap sebagai kesatuan (badan) yang berdiri sendiri, dan bertindak atas namanya sendiri serta terpisah dari pemilik karena hubungan antara pemilik dengan kesatuan usaha merupakan suatu hubungan bisnis.

Dalam konsep kesatuan usaha, ekuitas dianggap sebagai utang/kewajiban perusahaan kepada pemilik, pendapatan didefinisikan sebagai aliran masuk aset, dan biaya sebagai upaya untuk mendatangkan hasil berupa pendapatan, karena tidak akan ada pendapatan tanpa adanya biaya.

Masih berbicara mengenai konsep, selanjutnya yaitu mengenai konsep Kontinuitas Usaha yang menyatakan bahwa jika tidak terdapat tanda maupun gejala dan rencana pasti di masa yang akan datang maka kesatuan usaha akan dibubarkan atau dilikuidasi. Konsep kontinuitas usaha ini memiliki implikasi terhadap laporan periodik, fungsi statemen laba-rugi, dan fungsi neraca dalam hubungannya mengenai penilaian terhadap aset.

Konsep dasar sebagai landasan penalaran dalam akuntansi, dilandasi oleh suatu lingkungan yang melindungi atau mengakui hak milik pribadi sehingga pertanggungjawaban bisnis sangat penting karena hak milik pribadi merupakan landasan untuk penguasaan  suatu sumber ekonomik yang membentuk aset.

Konservatisma merupakan konsep dasar yang menjadi landasan penentuan perlakuan akuntansi dalam kondisi ketidakpastian. Konservatisme berimplikasi terhadap pelaporan keuangan yang akan mengakui rugi yang kemungkinan akan terjadi dan tidak mengakui laba terlebih dahulu walaupun kemungkinannya besar.


pengendalian internal yang baik akan menjamin keterandalan suatu data, konsep ini dilandasi oleh penalaran bahwa objektivitas dalam akuntansi tidak bersifat mutlak sehingga keterandalan data dapat dijamin jika suatu kesatuan usaha memiliki sistem pengendalian internal yang memadai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar